Banjir di HST, Delapan Kawasan Permukiman dan Pasar Barabai Terendam, Cek Update Lokasinya

BARABAI, KALTIMKU.id — Warga Hulu Sungai Tengah (HST) mulai diusik banjir.  Sedikitnya, delapan kawasan permukiman warga dan fasilitas umum di  Barabai, ibu kota Kabupaten HST,  terendam sejak Rabu (25/12/2025) dengan ketinggian air 10 — 40 cm.

Tidak ada korban jiwa dan luka luka. Tapi, banjir kali pertama di akhir 2024 ini tetap mengusik warga, menyusul hujan dengan intensitas tinggi di kawasan pegunungan Meratus pada sore Selasa hingga malam.

Bacaan Lainnya
Ruas jalan Trans Kalimantan di Pajukungan yang diseberangi arus banjir

Maka, anak anak sungai di sana diketahui meluap dan sungai Benawa pun yang melintas Kota Barabai “limpas”. Meluber ke permukiman warga dan fasilitas umum di Kota “Apam”  ini.

Pantauan awak media ini, Kamis  (26/12/2024) siang, ba’ah masih merendam ruas ruas jalan di  Kota Barabai. Termasuk jalan Pasar II — III yang  “langganan” banjir,  halaman rumah ibadah, kantor pemerintah dan sekolah.

Ruas jalan yang masih “tacalap” antara lain Jalan Ulama, Kampung Kopi, Trikesuma, Hevea,  Kemasan, Sarigading (Bulau), dan sebagian Pasar Keramat. Bahkan, badan jalan ruas Trans Kalimantan di daerah Pajukungan dan Bawan pun  diseberangi arus banjir.

Kepala Pelaksana BPBD HST sendiri, Ahmad Apandi melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Fitriadi membenarkan banjir ini. Ia menyebut, ada delapan lokasi permukiman di dua kecamatan — Batu Benawa dan Barabai — yang terendam, termasuk pasar,  tempat ibadah, sekolah dan jalan umum.

“Ketinggian air terpantau Rabu malam  bervariasi 10 — 40 cm. Korban jiwa dan luka luka nihil. Jumlah rumah terdampak 1.182 buah atau 1.398 KK pada 8 desa/kelurahan,” tulis Fitriadi kepada  media ini.

Rincian update data lokasinya  pukul 19.00 WITA (sementara) begini. Kecamatan Batu Benawa meliputi dua desa, Paya Besar dan Aluan Besar. Di Paya Besar RT 01 — 06, rumah terdampak banjir 255 buah (255 KK),  2  rumah ibadah dan 1 sekolah.

Lantas di Aluan Besar RT 01 — 06,  ada 317 rumah terdampak dengan 373 KK (1.092 jiwa). Ketinggian air di jalan umum 25 — 30 cm dan merendam halaman 2 fasilitas ibadah dan 1 sekolah.

Di Kelurahan Barabai Darat ada 120 rumah warga  (120 KK atau  380 jiwa)  yang terdampak. Termasuk 3 unit fasilitas ibadah, 4 sekolah, dan  satu kantor pemerintah dengan ketinggian  air 15 — 40 cm.

Kelurahan Barabai Selatan pun terendam. Di sini, terdata 146 rumah (163 KK atau 631 jiwa) yang terdampak, 11 rumah terendam dengan 11 KK (27 jiwa),  2 unit pasar, 3 fasilitas ibadah dan 1 sekolah.

“Ketinggian air di jalan umum bervariasi mulai dari  5 — 40 cm. Sedang rendaman air di dalam rumah warga  bervariasi mulai 5 — 20 cm,” jelas Fitriadi.

Kelurahan Barabai Barat lain lagi. Di sini, 145 rumah (162 KK = 375 jiwa) terdampak ba’ah dengan ketinggian air 10-15 cm.  Sedang di Barabai Timurnya, 160 rumah (160 KK atau 380 jiwa) terimbas plus 2 tempat ibadah dan 2 kantor pun ikut  tergenang.

Kelurahan Barabai Utara juga terendam. Ada 133 rumah (159 KK =  425 jiwa) yang terdampak, dan 15 rumah (15 KK, 70 jiwa)  terendam. Ketinggian air di sini 10 — 30 cm, dan menggenangi pekarangan dua sekolah dan 3 tempat ibadah.

Terakhir di Desa Mandingin, Kecamatan Barabai. Di sini, 106 rumah (106 KK  = 330 jiwa) yang terdampak, ditambah 4 tempat ibadah, 2 sekolah dan 1 kantor pemerintah yang juga kebanjiran.

Sejauh ini, BPBD HST belum merilis berapa taksiran angka kerugian akibat air bah HST ini. Namun,  BPBD melalui TRC (Tim Reaksi Cepat) BP disebut terus melakukan pendataan wilayah yang terdampak banjir.

Banjir HST di hari kedua, Kamis (26/12/2024) sore,  terpantau merendam tiga desa lainnya di wilayah Kecamatan Pandawan, yakni kawasan Palas — Palajau, Jaranih dan Masiraan. Sedang kondisi cuaca hujan ringan saja.*** (JJD)

Pos terkait