Bupati HST Terpilih Bicara Banjir, Kolam Regulasi Tidak Signifikan, Kita Usahakan Bendungan Besar

BARABAI, KALTIMKU.id — Bupati HST terpilih 2024–2029,  Samsul Rizal angkat bicara soal banjir. Ia menyebut, solusi mengatasi banjir di HST (Hulu Sungai Tengah) hanya  dengan membangun bendungan besar.

Bang Rizal — sapaan  karibnya — mengungkap solusi persoalan ba’ah (banjir)  itu saat  bertemu media ini di tengah suasana banjir hari kedua di HST, Kamis (26/12/2024) lalu. Apa katanya?

Bacaan Lainnya

“Awalnya Ulun (saya) lihat, kolam regulasi itu tidak signifikan untuk mengatasi banjir. Karena itu, kita harus usahakan dengan membangun bendungan besar,”  ujar Bang Rizal.

Bang Rizal

Bendungan besar yang dimaksud Bang Rizal harus diusahakan dibangun ialah  danau Pancur Hanau di Kecamatan Hantakan. Sebab, danau luas di kawasan pegunungan Meratus tersebut akan bisa menampung debit air sampai 90 juta meter kubik (m3).

Itu artinya, kapasitas tampung  air di Pancur Hanau — kalau sudah ada bendungan —  jauh melebihi dari limpahan banjir besar pada Januari 2021 lalu. Tumpahan banyu ba’ah yang merendam seluruh Kota Barabai tahun 2021 itu diketahui media ini hanya sekitar 36 juta m3 saja.

“Ulun kira, hanya dengan  bendungan Pancur Hanau, dan sepanjang alur sungai Benawa dibersihkan dan diperdalam (dikeruk), maka persoalan banjir di HST akan teratasi, dan selesai,” Bang Rizal tersenyum.

Ia menyebut, upaya membangun bendungan bukan mudah. Sebab, izin pembangunannya langsung melalui Pak Presiden Prabowo. Lain halnya kalau membangun bendung saja yang izinnya cukup di Kementerian.

“Kalau kita membangun bendung  saja seperti di Birayang itu, kita sudah dapat restu Pak Menteri. Tapi, kalau bendungan, kita harus usahakan dulu, karena izinnya langsung dari Pak Prabowo,” ucap Bupati HST terpilih itu.

Pemkab HST sendiri diketahui telah melakukan berbagai upaya penanggulangan pasca banjir besar tahun 2021. Antara lain membuat kanal kanal pemecah banjir, termasuk membangun kolam regulasi di Mandingin, Kecamatan Barabai yang anggarannya fantastis Rp280 milyar.

Namun,  ketika banjir kembali melanda wilayah HST pada Rabu, 25 Desember 2024, kehadiran kolam regulasi  seperti kurang efektif menanggulangi persoalan banjir di Bumi Murakata ini.

Faktanya, genangan banjir yang merendam kawasan permukiman dan fasilitas umum seperti jalan dan pasar Barabai itu tidak cepat turun. Malah,  kawasan di dekat kolam regulasi sendiri seperti di Mandingin dan dua desa di Kec. Batu Benawa — Paya Besar dan Aluan Besar — juga terendam berhari hari.

Bagaimana Bang Rizal melihat ini? “Awalnya, kolam regulasi itu tidak signifikan untuk mengatasi banjir. Solusinya, ya harus kita usahakan dengan membangun bendungan,” ujarnya lagi.

Bang Rizal berharap pada lima tahun  masa kepemimpinannya nanti bersama Wakil Bupati HST terpilih, Gusti Rosyadi Elmi, hasrat membangun bendungan Pancur Hanau bisa terwujud, dan mendapat dukungan dari semua pihak terkait.

Di bagian lain, DED (Detail Engineering Design) bendungan Pancur Hanau sendiri diketahui sudah berada di Kementerian PUPR.  Bendungan besar yang belum mendapat skala prioritas pada era Presiden Jokowi itu disebut sebut akan multi fungsi.

Artinya begini. Selain fungsi utamanya mengendalikan banjir,  bendungan Pancur Hanau pun bisa dibangun irigasi untuk pengairan ribuan hektare sawah, dan bisa pula membangun Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di sana. Semoga!*** (JJD)

Pos terkait