Banjir di HST Sengsarakan 19 Ribu Jiwa, Data TPBB Disebut Tak Valid

Kaltimku.id, BARABAI — Tim Penanggulangan Bencana Banjir (TPBB) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan merilis data-data korban banjir besar di Kota Barabai dan wilayah HST lainnya. Tercatat ada 6.088 rumah terendam dan menyengsarakan   6.530 KK atau 19.196 jiwa di 11 wilayah kecamatan.

Update  terkini data TPBB HST per 2 Desember 2021 atau hari tidak tergenangnya lagi Kota Barabai dari rendaman banjir  tidak merinci  detail luasan  banjir dan desa-desanya,  kecuali nama 11 kecamatan yang hanya tergambar dalam peta. Taksiran atau prakiraan kerugian  pun tidak ada.

Bacaan Lainnya

Menurut rilis data yang sifatnya dinamis itu,  ada 3.133 jiwa yang mengungsi di 15 tempat pengungsian. Selain 6.088 rumah terendam, terendam pula 82 tempat ibadah, 86 sekolah, 24 kantor, 18 jembatan, 27 ruas jalan dan 39 titik longsoran. (update datanya terlampir)

Kepala BPBD HST, Budi Haryanto dan Kabid TPBB, Heriyani atau Yani, belum berhasil ditemui dan dikonfirmasi awak media ini. “Pak Yani sangat sibuk di lapangan. Beliau dan  karyawan di sini ada di Posko Induk sana, di Stadion Murakata, Mandingin,” ucap dua petugas di Kantor BPBD HST di bilangan Durian Gantang, Kamis siang, 2 Desember 2021.

Lantas di tempat terpisah, wakil rakyat di DPRD HST, Supriyadi, mencermati keakuratan data-data di atas. “Saya berharap data itu berdasarkan data real di lapangan,” ucap Supriyadi.

Politisi PKS  di Komisi II  DPRD HST ini menambahkan, kalau update data TPBB tidak berdasarkan data real lapangan, maka dikhawatirkan berdampak pada tidak meratanya  bantuan yang disalurkan.

“Bila pendataan hanya berdasarkan orang yang makan di tempat pengungsian,  dapat dipastikan data-data itu tidak valid, karena banyak juga pengungsi mandiri,” timpal sang politikus muda asal Palajau Masjid  Keramat tersebut.

Pengungsi mandiri ialah pengungsi di rumah sanak saudaranya. Belum lagi pengungsi yang tidak terdata di tempat pengungsian. “Yang terdata malah tempat pengungsiannya, dan ini bisa saja terjadi,” katanya seperti sangsi akan kevalidan data di atas.

Kondisi banjir di Kota Barabai dan sekitarnya hari Kamis, 3 Desember 2021, tidak ada lagi. Semua ruas jalan di dalam dan pinggiran kota sudah kering. Anak-anak sekolah pun sudah bisa bersekolah.

Sedang ekonomi pasar sudah normal kembali. Hampir semua pertokoan di pasar I, II, III, dan pasar lainnya sudah buka. Termasuk kemacetan lalu lintas pun sudah lancar  dan normal seperti biasanya.*

(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)

Pos terkait