Banjir di Kota Barabai Menyurut, Aktivitas Pasar Masih Tehambat

Kaltimku.id, BARABAI — Rendaman banjir besar di Kota Barabai, Kalimantan Selatan (Kalsel) hari keempat atau hari ketiga yang terparah sudah menyurut. Tapi, genangan air masih merendam  jalan-jalan di kawasan pertokoan dan perkotaan.

“Banjir sudah mulai surut. Tapi, jalan Pasar I, II, dan III, termasuk Pasar Keramat masih terendam air sebatas lutut,” ucap M Abidzar Al Kahfi, warga Barabai, yang memantau langsung  rendaman banjir, Selasa pagi, 30 November 2021.

Bacaan Lainnya

Walau beberapa ruas jalan masih terendam, menurut dia, semuanya sudah bisa dilewati kendaraan roda dua. Sedang aktivitas perekonomian pasar masih terganggu.

“Toko-toko di pasar I, II dan III sebagian sudah buka. Hanya saja pemilik toko masih bersih-bersih bekas rendaman air  keruh bercampur lumpur,” urainya.

Lantas Haji Hasbi di Komplek Bulau Indah membenarkan genangan banjir sudah turun. Namun, turunnya air bah yang sempat menggenangi rumahnya agak lambat.

“Rumah saya sempat satu malam terendam banjir. Sekarang sudah kering,  tapi di kawasan pasar masih tergenang,” ujar Hasbi seraya mengaku ia dan istrinya  sibuk membersihkan rumah yang kotor terendam air banjir.

“Saya tak memikirkan lagi harta dan benda di rumah. Yang penting, saya  dan keluarga menyelamat diri dulu,” aku Zakaria, warga Padawangan Barabai yang rumahnya terendam air bah setinggi dada.

Zakaria harus mengungsi ke Posko Darurat Banjir sejak hari pertama luapan banjir, Sabtu  (27/11/2021). Sebab, rumahnya di bantaran DAS Benawa atau dekat  IPA (Instalasi Pengolahan Air) PDAM  Barabai itu terendam banjir sampai hari ini.

Banjir  besar di wilayah HST (Hulu Sungai Tengah) — terutama di Kota Barabai  dan  sekitarnya —  sudah disikapi Pemkab HST  dengan menetapkan status Barabai sebagai tanggap darurat banjir.

Penetapan Barabai sebagai tanggap darurat banjir dinyatakan langsung Bupati HST, H Aulia Oktafiandi, Ahad malam (28/11/2021) melalui tayangan video di akun instagram BPBD HST.

“Status Barabai tanggap darurat banjir, mengingat kondisi air yang naik, dan banyaknya warga yang terisolasi dan memerlukan bantuan. Barabai tanggap darurat banjir terhitung mulai 28 November sampai tujuh hari ke depan,” ucap Bupati Aulia yang malam itu berkopiah dan memakai kain sarung.*

(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)

Pos terkait