Banjir di Kota Barabai Mulai Turun, Hilir DAS Kelimpungan, Ruas Trans Kalimantan Sempat Macet

Kaltimku.id, BARABAI — Masih soal banjir di Kota Barabai. Sejumlah wilayah perkotaan disebut masih terjadi genangan banjir. Belum terjadi penurunan air yang signifikan sampai Jumat malam, 17 Maret 2023.

“Benar. Ada beberapa kawasan kota yang masih tergenang, dan kondisi air berangsur mulai turun,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HST, H Budi Haryanto saat menjawab awak media ini terkait update banjir itu sekira pukul 20.37 WITA.

Bacaan Lainnya

Budi Haryanto menyebut, di jalan Padawangan RT. 02, misalnya, ketinggian air banjir berada pada kisaran 30 – 40 cm. Air berangsur angsur surut, dan cuaca cerah berawan.

Ini antrean kemacetan lalu lintas di Pajukungan

Begitu pula di Simpang Tiga Jalan Ulama. Di sini, ketinggian air pada kisaran 20 – 40 cm. “Kondisi air pun berangsur surut, dan cuacanya mendukung, cerah berawan,” jelasnya.

Mulai turunnya permukaan air banjir yang merendam berbagai penjuru kota itu diiyakan warga. “Bujur banyu sudah mulai turun. Tapi, turunnya pang “babaya” ada (sedikit sekali) paling empat jari (6 cm) saja,” ucap Mas Adi Yanor, hampir senada dengan Julian Hamidi.

Baik Yanor yang warga Lorong Said Alwi, Barabai, dan Julian Hamidi di Kemasan tak tahu penyebab air bah tidak cepat turun drastis. Sangat lamban, hingga membuat sebagian warga kota tetap cemas dan was was.

Di bagian lain, pergerakan banjir Kota Barabai terpantau meluber ke daerah hilir DAS. Seperti ke kawasan Pajukungan (Barabai), Palas Palajau, Jaranih Dalam, dan Masiraan di Kecamatan Pandawan.

“Warga di daerah hilir DAS mulai kelimpungan. Di Pajukungan, misalnya, banjir semakin dalam dan sudah merendam bagian ruas jalan Trans Kalimantan,” ujar Kahfi, warga lainnya kepada media ini.

Menurut Kahfi, terendamnya bagian ruas jalan raya Trans Kalimantan di Pajukungan itu menyebabkan lalu lintas sempat macet. Terjadi antrean panjang kendaraan yang hilir mudik di pertigaan masjid Pajukungan.

Banjir di daerah Pajukungan dan sekitarnya itu tak disanggah Kalak BPBD HST, Budi Haryanto. Budi malah menyebut, di Desa Masiraan ketinggian banjir di atas permukaan aspal jalan bervariasi 45 — 60 cm.

“Kondisi air di Desa Masiraan masih naik, dan cuaca cerah berawan,” urai Budi melaporkan update terkini soal banjir HST itu pada Jumat sore.

Sejauh ini, tim BPBD HST, Relawan, Tagana, bersama TNI dan Polri diketahui konsentrasi penanganan banjir di Masiraan. Bahkan, pihak Polres HST dan ibu Bhayangkarinya pada Jumat sore disebut telah membagikan 500 nasi bungkus kepada warga Masiraan yang sengsara karena banjir.*

Jurnalis: JJD

Pos terkait