KANDANGAN, Kaltimku.id — Satu gelar lagi diraih dokter (dr.) Haji Meldy Muzada Elfa. Kali ini, bukan gelar akademisi, tapi Meldy resmi menyandang gelar kehormatan sebagai turunan bangsawan dari Trah Nagara Daha di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.
Gelar tambahan di depan nama dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) RSUD Ulin Banjarmasin itu “Andin” . Satu gelar turunan atau silsilah (trah) “Raja-Raja” di Tanah Banjar — Kalsel tempo doeloe selain Pangeran, Gusti, Antung, Rama dan lainnya.
Pengukuhan gelar Andin bagi dr. Meldy — sapaan karibnya — dilakukan dalam suatu acara bertajuk “Silaturrahmi & Badudus Rama — Andin Nusantara Trah Nagara Daha Maharaja Sukarama” di Nagara, HSS, Sabtu, 13 April 2024.
Seremoni pengukuhan dilakukan oleh tetua tokoh, Prof. Andin Ahmad Yunani yang juga Dekan Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin. Andin Yunani sendiri berasal dari Jatuh, Kecamatan Pandawan, HST.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara pengukuhan gelar Andin berjalan lancar dan sukses,” ucap dr. Meldy dengan nada ceria kepada awak media ini.
Bicara dengan ditemani Ketua Panpel, Rama H Akhmad Supian — turunan Andin Abdul Manaf di Nagara dan juga Kepala Disdik HSS — Meldy menyebut, prosesi pengukuhan diawali “badudus” atau mandi-mandi air kembang kepada semua turunan Maharaja Sukarama.
Proses mandi mandinya dipimpin Andin Anwar Hamidi. Sedang air yang “dikubuikan” (disiramkan) ke yang didudus diambil khusus dari empat sungai. Dua sungai di Nagara, dan dua lainnya sungai Amuntai di Kabupaten HSU, dan sungai Margasari di Kabupaten Tapin.
Seusai prosesi badudus yang diwarnai sajian 40 macam wadai khas tradisional Banjar, baru dihelat pengukuhan. Di sini, para Andin Andin memakai pakaian serba kuning, termasuk ruangan pengukuhan di Aula SMAN 1 Daha Utara, HSS, itu pun dominan warna kuning.
Siapa dan berapa banyak orang yang dikukuhkan? Bukan Meldy sendiri saja. Yang dikukuhkan, sebutnya, para perwakilan masing masing keluarga besar dari turunan (trah) Nagara Daha Maharaja Sukarama.
Mereka yang didudus itu seperti perwakilan Andin Abdul Manaf, Ki Demang Yuda Negara, Datu Marais, perwakilan Palajau, Jatuh dan Lawahan. “Totalnya sekitar 15 orang,” urai Meldy yang kini namanya bisa dipublis di medsos menjadi dr. H. Andin Meldy Muzada Elfa, Sp.PD, KGer, FINASIM.
Apa kata Meldy tentang titel itu? “Tambahan gelar Andin ini bukan berarti kita ingin pengakuan atau menginginkan terbentuknya suatu kerajaan, tapi sangat sarat makna,” ucap Meldy yang juga didaulat Ketua Yayasan Rama Andin Kalsel itu.
Maknanya? Antara lain ia sebut sebagai simbol pemersatu para turunan trah Maharaja Sukarama yang selama ini terserak. Maka, tambahan Andin akan menjadi tali silaturrahmi
Makna lainnya memerkenalkan budaya yang telah lama ada, tapi terkesampingkan. Maka, ditimbulkan lagi untuk mengenalkan kalau budaya Hulu Sungai memiliki budaya sendiri yang kaya makna.
“Pengukuhan gelar Andin ini juga memberikan daya tarik sendiri, sehingga mengundang tokoh akademisi, sejarawan, budayawan dan lainnya untuk mengupas hal ini secara ilmiah,” ujar dokter berusia 40 tahun itu.
Meldy bersyukur karena semua rangkaian acara pengukuhan lancar. Terlebih ada 500 — 600-an peserta yang mengikuti dan menjadi saksi. Peserta tak hanya datang dari berbagai kabupaten/kota di Kalsel, melainkan juga dari luar Kalsel.
Siapakah dokter Meldy? Lahir di Banjarmasin pada 1 Desember 1983, Meldy adalah sulung dari lima saudara. Anak pasangan H Muderis Zaini SH, MH (alm) dan Dra Hj Mahmudah MH, dari Desa Palajau, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST, Kalsel.
Meldy “Muzada” (Muderis Zaini — Mahmudah, Red) dibesarkan dan menamatkan SMPN 1 dan SMAN 1 di Kota Barabai. Lalu, kuliah di Fakultas Kedokteran ULM Banjarbaru hingga ia menyabet gelar dokter dan seabrek titel ilmu kedokteran lain di ujung namanya. Selamat dan sukses ya dr. H Andin Meldy.*** (JJD)