Konsentrasi Hari Arafah, Jamaah BDJ-14 asal HST Sehat, Bernaung di Bawah Suhu 45 Derajat

Kaltimku.id, MAKKAH — Alhamdulillah! Kami sudah di Arafah. Itu ungkapan syukur Ketua Kloter BDJ-14, H Husni Rahman dan PHD HST, Guru H Murjani saat rombongan jamaahnya tiba di Arafah, Senin (26/6/2023) sekira pukul 16.40 WAS atau pukul 21.40 WITA di Banua Kalsel.

Dikontak media ini, Senin malam, Guru Murjani bersyukur. Sebab, semua jamaah Kloter BDJ-14 tetap sehat, walau cuaca panas terik di Padang Arafah, Makkah, mencapai 45 derajat celcius.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, semua jamaah sehat di bawah suhu 45 derajat. BDJ-14 sendiri berada di Maktab 26,” ujar Guru Murjani atau Guru Andang — Haruyan, HST, itu.

Rombongan jamaah BDJ-14 asal HST dan Kotabaru, Kalsel, sebut Guru Murjani, berangkat dari pemondokan di Makkah sekira pukul 15.30 WAS. Diangkut pakai sejumlah bus dan tiba dengan selamat di Arafah sekitar pukul 16.40 WAS.

Semua jamaah kini istirahat di Maktab 26 atau di bawah tenda pemondokan di Arafah. Mereka istirahat dan mulai konsentrasi menghadapi puncak ibadah haji berupa Wukuf pada Hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 H, atau Selasa hari ini, 27 Juni 2023.

Padang Arafah — sekitar 19,6 km dari Makkah — diketahui sebagai tempat berkumpulnya jamaah haji dari seluruh penjuru dunia. Semuanya harus melaksanakan Wukuf atau berdiam diri di bawah tenda sambil berharap ridha dan ampunan Allah SWT.

Di sini, di Hari Arafah 9 Dzulhijjah ini tak ada lagi perbedaan status, derajat, pangkat dan kedudukan. Semuanya jamaah sama, memakai kain penutup aurat tanpa jahit (ihram) sambil berdiam diri beribadah di bawah tenda.

Tak cuma itu saja. Selama ibadah Wukuf, jamaah pun terlarang membuat ulah. Misalnya mengambil, mematah atau memotong ranting pepohonan sekitar, termasuk membunuh mahluk Allah lainnya seperti lalat atau seekor nyamuk sekali pun.

Durasi Wukuf sendiri sampai selepas shalat Dzuhur. Setelah mendengarkan khotbah Arafah dan doa, maka jutaan jamaah mulai bergerak. Bersiap menuju Muzdalifah, dan terakhir menginap di pemondokan Mina.

Di Muzdalifah — sekitar 10 km dari Arafah — jamaah hanya singgah sebentar (mabit) tengah malam. Mereka mengambil batu batu kerikil secukupnya “gasan” melontar jumrah di tiga Jamarat — Aqabah, Ula, dan Wustha — di Mina nanti. Selamat beribadah di Hari Arafah!***

Jurnalis: JJD

Pos terkait