Program Pencegahan Stunting Melalui Pembangunan Sanitasi di PPU Hampir Rampung

Kaltimku.id, PPU – Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp 7 miliar diperoleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), guna pembangunan sanitasi sebagai upaya menekan angka stunting atau kekerdilan di wilayah yang dipimpin Bupati Abdul Gafur Mas’ud.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Perumahan dan Pemukiman (DPKPP) Kabupaten PPU, Riviana Noor mengatakan, program pembangunan sanitasi sebagai penunjang pencegahan stunting. Kasus stunting di Kabupaten PPU sendiri masuk kategori tinggi, selain kurangnya pemenuhan gizi, kondisi kekerdilan pada bayi juga dipengaruhi faktor sanitasi dan lingkungan yang kurang sehat.

Bacaan Lainnya

“Kenapa sanitasi, karena salah satu penyebab terjadinya stunting itu adalah kondisi sanitasi yang buruk,” kata Riviana, Kamis (2/9/2021).

Sebanyak 12 desa/kelurahan di tiga wilayah kecamatan, menjadi sasaran pelaksanaan program DAK Sanitasi. Empat wilayah di Kecamatan Penajam, tiga di Sepaku dan lima desa di Kecamatan Babulu.

Dijelaskan Riviana, mekanisme pelaksanaan program DAK Sanitasi dengan menggunakan skema swakelola. Anggaran yang di salurkan pada masing-masing desa/kelurahan diperuntukan membangun anti septic individual.

“Mekanismenya melalui skema swakelola yang dilaksanakan oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) di masing-masing desa/kelurahan,” ungkapnya.

Progres pembangunan anti septic untuk pencegahan stunting sudah berjalan di atas 50 persen. Dari Rp 7 miliar anggaran bantuan pusat, akan dibangun sebanyak 1.212 anti septic di 12 wilayah desa/kelurahan yang menjadi sasaran.

“Kita targetkan selesai di bulan September ini,” pungkas Riviana.*

Wartawan: Yudi

Pos terkait