Voter Ingin Kongres Lahirkan Ketua Askot PSSI Balikpapan yang Sesuai Statuta PSSI 2019

Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Kisruh kepengurusan persepakbolaan daerah terjadi akibat dari ketidakberesan wadahnya, dimana sebuah wadah tidak bagus pasti isinya tidak bagus pula. Oleh sebab itu, penting sebuah wadah dijaga agar dapat menghasilkan isi yang baik.

Hal ini ditegaskan Voter Balikpapan, terkait Kongres Askot (Asosiasi Kota) PSSI Balikpapan, Kalimantan Timur yang akan menjawab secara gamblang ada apa dengan kepengurusan sepakbola daerah terutama di  Balikpapan ke depan. Kongres akan berlangsung di Hotel Royal Park, Samarinda, Kalimantan Timur pada Ahad, 7 Januari 2024.

Bacaan Lainnya

Menjelang kongres, voter Balikpapan yang terdiri dari 8 pemilik suara berharap agar nantinya tidak ada lagi persoalan dan ketidakpastian di dalam kepengurusan dan harus sesuai statuta PSSI. Kongres dilakukan terkait agenda pemilihan Ketua Askot PSSI Balikpapan, setelah mundurnya ketua lama H Joniansyah.

Jika wadahnya carut marut akan berdampak kepada pemain

“Kami berharap kongres berjalan mengacu kepada Statuta PSSI. Sehingga ke depan tidak ada lagi permasalahan atau drama-drama yang terjadi,” tegas salah satu perwakilan voter kepada awak media, Jumat, 5 Januari 2024.

Para voter atau pemilik suara yang berhak memilih figur ketua,  juga meminta kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalimantan Timur, bahwa yang terlibat dalam panitia pemilihan harus benar-benar netral. Artinya, bagi pengurus Asprov Kaltim, seperti Sekjend (Sekretaris Jenderal) dan Eksekutif Asprov tidak boleh terlibat dan dilibatkan. Ini sangat penting agar tidak adanya intervensi.

Namun  jika mau dilibatkan seharusnya Sekjend ‘Supono,’ S.H harus mengikuti Statuta PSSI 2019, pasal 60 ayat 4 yang berbunyi: “Sekretaris Jenderal tidak diperbolehkan menjadi delegasi Kongres PSSI atau Anggota Exco Asprov ‘Fajrian Nur Darmansyah,’ S.Sos, M.Si” melalui Statuta PSSI 2019, pasal 38 ayat 6 yang berbunyi: “Anggota Komite Eksekutif, tidak diperbolehkan menjadi Anggota Komite independen PSSI (Komite Audit dan Kepatihan serta Komite Pemilihan) dan/atau Badan Yudisial (Komite Disiplin, Komite Banding dan Komite Etik).

Pasal 64 ayat 3 yang berbunyi: “Anggota Komite Pemilihan serta keluarga terdekat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang ada hubungannya dengan tugas dan fungsi Eksekutif di PSSI, salah satu anggota PSSI, Liga atau Club (termasuk salah satu perusahaan atau organisasi yang terafiliasi), tidak pernah atau mempunyai hubungan bisnis apapun dengan PSSI, salah satu anggota PSSI, Liga, atau Club (termasuk salah satu perusahaan atau organisasi yang terafiliasi), “Anggota keluarga terdekat” berarti, berkenaan dengan orang, pasangan atau pasangan rumah tangga, orang tua, kakek dan nenek, paman, bibi, anak (termasuk anak terima atau anak kandung), cucu, anak laki-laki, anak perempuan, ayah atau ibu mertua, dan termasuk orang lain, baik sejarah maupun tidak dengan orang tersebut memiliki hubungan yang mirip dengan hubungan keluarga dan orang tersebut memberikan dukungan keuangan.

Juga, Anggota Komite Eksekutif tidak boleh ditunjuk atau dipilih sebagai delegasi yang mewakili anggota di dalam kongres PSSI.

Jika masih saja terjadi intrik-intrik dalam pelaksanaan kongres, sehat voter, maka pembinaan sepak bola khususnya di Kota Balikpapan akan carut marut, berdampak kepada para pemain sepak bola, seperti saat mengikuti event nasional tidak bisa mengangkat atau mewakili nama daerah Balikpapan.

Diketahui, Asprov PSSI Kaltim telah mencabut Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Askot PSSI Balikpapan, Nomor 08/SKEP/PSSI-Kaltim/III/2023 dengan Agusiun Alqadrie dilantik menjadi Ketua Askot Balikpapan pada 20 Mei 2023 lalu.

Dalam salinan SK Nomor : 12/PSSI-Kaltim/VIai/2023 tertanggal 23 Juli 2023 bahwa keputusan pencabutan SK Kepengurusan Askot Balikpapan atas pertimbangan bahwa Askot tidak menjalankan kewenangan secara efektif yang terbukti dengan adanya keberatan yang dikirim oleh voter atau pemilik suara.

Dari 21 voter yang ada, pada 7 Januari 2024 akan memberikan hak suaranya kepada dua kandidat calon kuat Ketua Askot PSSI Balikpapan.

“Kami tidak masalah siapapun yang akan menduduki kursi Ketua Askot PSSI Balikpapan, yang penting figur ketua nanti adalah benar-benar yang ingin memajukan persepakbolaan di Kota Balikpapan, dan tidak hanya ingin mencari panggung,” pungkas voter dengan nada serius.***

Jurnalis: YunD/BS

Pos terkait