Wabup HST Bicara Solusi Banjir, Buatkan Bendungan di Pancur Hanau, Rakyat Ampih Sengsara

Kaltimku.id, BARABAI — Persoalan banjir di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, tak luput dari perhatian Wakil Bupati HST, H Mansyah Sabri. Solusinya, pemerintah pusat disebut harus segera membuatkan bendungan di lokasi Pancur Hanau, Kecamatan Hantakan, HST.

“Aku kira, solusinya ada di Pancur Hanau. Kalau Pancur Hanau itu dibuatkan bendungan, maka persoalan banjir akan selesai atau ampih. Rakyat HST tidak akan terus disengsarakan banjir lagi,” ucap Mansyah Sabri.

Bacaan Lainnya

Bicara kepada awak media ini, Selasa (21/3/2023), Mansyah menyebut, Pancur Hanau sendiri merupakan sebuah danau luas atau kolam penampungan air di kawasan pegunungan Meratus. Danau pancur ini menampung air sampai 92 juta meter kubik (m3).

Wabup HST

“Bandingkan, banjir besar Januari 2021 lalu, tumpah air bah yang merendam seluruh wilayah Kota Barabai hanya 36 juta m3 saja. Sedang di Pancur Hanau sanggup menampung air 92 juta m3,” urainya.

Berkaitan daya tampung air itu, Pemkab HST mengusulkan ke pemerintah pusat agar segera dibangun bendungan di Pancur Hanau. Sebagai solusi utama mengatasi persoalan banjir di “Bumi Murakata” HST.

Usulan dan kajian teknis terkait pembangunan bendungan sendiri, sebut Mansyah, sejak lama disampaikan ke pemerintah pusat. Bahkan, sudah hampir gol, tapi belakangan entah kenapa tahun 2023/2024 ini dibatalkan.

“Berbulan bulan, aku mengurusi usulan pembangunan bendung itu. Walau tahun 2023/2024 ini dibatalkan dan aku nanti tak jadi Wabup lagi, aku akan tetap berjuang sampai bendungan itu bisa dibangun,” paparnya seperti terobsisi.

Kenapa? Wabup HST yang diketahui masih menjadi Ketua Kerukunan Murakata Kalsel itu melihat, banyak manfaat kalau bendungan Pancur Hanau di pegunungan Meratus itu bisa cepat direalisasikan dibangun.

Pertama, fungsinya adalah untuk pengendalian banjir sendiri. Lalu, pembuatan saluran irigasi untuk pengairan ribuan hektare sawah, membangun pusat listrik tenaga air (PLTA), pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dan lainnya.

“Aku yakin, kalau bendungan cepat Pancur Hanau dibangun, maka Pariwisata pun tumbuh dan berkembang pesat. Mulai dari Pancur Hanau dan beberapa destinasi wisata lainnya sampai ke Pagat, Batu Benawa, karena DAS (daerah aliran sungai) sudah tak dilanda banjir lagi,” Mansyah agak optimistis.

Bagaimana dengan penghijauan? Mansyah sependapat dengan penanaman pohon di kawasan Meratus sepanjang tak ada banjir. Tapi, kalau ada banjir, maka akar akar pohon yang ditanam di lereng lereng bukit terjal itu belum cukup kuat menahan hingga akan tersapu banjir.

Upaya penanggulangan banjir di HST sendiri, menurut Mansyah, terus dilakukan. Antara lain dengan membuat kanal kanal atau saluran pembagi banjir, pembersihan atau normalisasi DAS Benawa, dan pembangunan kolam regulasi di Mandingin,
Kecamatan Barabai.

“Kolam regulasi baru selesai dan diharapkan berfungsi pada akhir Desember 2023. Sedang alat untuk pembersihan DAS masih kita tunggu kedatangannya,” Mansyah menutup pembicaraan dengan awak media ini.*

Jurnalis: JJD

Pos terkait