Kaltimku.id — Ketimpangan fasilitas pendidikan di Kota Balikpapan, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendapat perhatian serius anggota DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra yang memang berasal dari Kota Minyak.
Menurutnya, jumlah sekolah menengah di Balikpapan masih jauh dari cukup untuk menampung seluruh lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kalau Balikpapan yang menjadi fokus saya adalah pendidikan karena hingga saat ini pendidikan di Balikpapan harusnya kewenangan SMK dan SMA yang milik provinsi itu agak jomplang,” ungkap Nurhadi.
Ia menjelaskan bahwa jumlah SMP di Balikpapan jauh lebih banyak dibandingkan dengan SMA dan SMK.
“Antara jumlah SMP dan jumlah SMK dan SMA sederajat jomplang, SMP di Balikpapan ada 28 yang Negeri. Sedangkan kalau SMAN cuma 9 dan SMKN cuma 6 Berarti cuma 15,” lanjutnya.
Kondisi ini, menurut Nurhadi, menyebabkan banyak lulusan SMP yang kesulitan mendapatkan tempat di sekolah menengah negeri.
“Ini kan pasti lulusan SMP yang akan setiap tahunnya yang dilahirkan oleh SMP pasti mencari Sekolah Negeri berkelanjutan nah ternyata jumlah SMA nya tidak memadai,” jelasnya.
Data yang diperoleh Nurhadi dari Dinas Pendidikan Kota Balikpapan menunjukkan bahwa hanya sekitar 27% lulusan SMP yang dapat diterima di SMA atau SMK negeri di kota tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, Nurhadi berharap agar pemerintah provinsi dapat meningkatkan jumlah SMA dan SMK di Balikpapan.
“Saya berharap setiap tahun ada penambahan SMA SMK termasuk penambahan ruang belajar itu setiap tahunnya juga harus tetap ditingkatkan,” ujarnya.
Selain penambahan jumlah sekolah, Nurhadi juga menekankan pentingnya penambahan ruang belajar di sekolah-sekolah yang sudah ada.
Dengan adanya penambahan fasilitas pendidikan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan bagi seluruh siswa di Balikpapan dan meningkatkan kualitas pendidikan di kota tersebut.**(adv)