Di PPU Harga Cabai Tembus Rp 100 Ribu, Januari di Prediksi Turun

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DisKuKM Perindag) Kabupaten PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DisKuKM Perindag) Kabupaten PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro

Kaltimku.id, PPU – Harga cabai rawit di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami kenaikan. Terkini, cabai rawit merah di tingkat pedagang dijual dengan harga Rp 90-100 ribu per kilo. Kenaikan harga cabai rawit terjadi sekira Oktober lalu. Padahal harga normal berkisar antara Rp 25 ribu sampai 30 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DisKuKM Perindag) Kabupaten PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro mengatakan naiknya harga cabai dipengaruhi minimnya pasokan dari petani. Kondisi itu akibat dampak dari curah hujan yang tinggi, hingga terjadi gagal panen.

Bacaan Lainnya

“Kenapa mahal, karena informasi dari teman-teman di lapangan banyak petani yang gagal panen, kebanjiran,” kata Kuncoro, Rabu (22/12/2021).

Selain faktor alam, kenaikan komoditas sayur-sayuran tersebut juga dipengaruhi libur Natal dan Tahun Baru. Dimana, kebutuhan pangan masyarakat meningkat saat perayaan hari besar keagamaan maupun libur nasional lainya.

Menurunnya volume distribusi menyebabkan harga di tingkat pedagang merangkak naik. Selain cabai rawit, harga ayam potong juga ikut naik di kisaran Rp 38 ribu per kilo.

“Ini fenomena tahunan yang sudah biasa terjadi di kita. Apalagi daerah kita juga masih banyak bergantung pasokan dari luar daerah, seperti Sulawesi dan Jawa,” ungkap Kuncoro.

Ia memprediksi, harga cabai dan komoditas pangan lainya akan mengalami penurunan pasca perayaan tahun baru. Dengan turunnya intensitas hujan, bakal mempengaruhi hasil produksi petani. Namun, pasokan masih belum lancar, disebabkan layanan tranportasi belum banyak beroperasi lantaran faktor libur tahun baru.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait