Gegara Blunder Aturan Lisan Oknum Asprov yang Kalahkan Aturan Kejurprov, HST Kalah Walkover

Suasana perundingan HST dan Tanah Bumbu yang alot

PELAIHARI, Kaltimku.id — Kubu Hulu Sungai Tengah (HST) kecewa berat. Gegara blunder aturan lisan oknum Asprov PSSI Kalsel, tim HST dinyatakan kalah Walkover atau WO (0-3), kontra Tanah Bumbu (Tanbu) pada laga perdana Kejurprov Cabor Sepak Bola di Pelaihari, Rabu (23/4/2025).

 

Bacaan Lainnya

“Kami kecewa dan merasa sangat dirugikan dengan aturan lisan yang dibuat sendiri oleh oknum personal Asprov PSSI Kalsel,” ucap Sekretaris Askab PSSI HST, Fajar Sukma kepada awak media ini.

 

Bicara dengan ditemani Ketua Askab PSSI HST, H Sa’adillah, Wakil Ketua Mukarram, dan ofisial lainnya seperti Tommy, Adi Siswanto, Firman, Fajar menyebut, aturan lisan dari personal Asprov PSSI Kalsel itu mengalahkan aturan tertulis dari KONI Kalsel yang menjadi dasar cabor cabor menggelar Kejurprov dan Porprov XII.

 

“Siapa pun dan cabor apa pun tak dibenarkan membuat aturan lain, selain aturan KONI Kalsel yang sudah disepakati semua cabor ke Kejurprov dan Porprov,” ucapnya seusai konsultasi dengan Edi, Bidang Hukum KONI Kalsel.

Para skuad Tanbu yang ciut dengan HST, walau akhirnya dimenangkan WO

Fajar mengkonsultasikan soal ini terkait aturan tak tertulis dari personal Asprov PSSI itu. Akibat aturan yang diduga sarat kepentingan untuk menjegal HST,  maka tim asuhan kuartet pelatih — Amir Yusuf Pohan (AYP), Ancah, Sardiani, Aswan — itu pun akhirnya dinyatakan kalah WO.

 

Kronologisnya begini. Awalnya, sebut Fajar, semua tim dari 13 kabupaten dan kota diundang Panpel Kejurprov Cabor Sepak Bola pukul 11.00 WITA untuk pengesahan pemain yang berhak bertanding di Kejurprov.

 

Lantas pada pertemuan itu, Sekum Asprov PSSI Kalsel, H Baktiansyah bicara. “Demi kemajuan sepak bola Banua, maka pemain yang boleh main harus orang Banua,” ucap Fajar menirukan ucapan Bakti.

 

Ucapan Bakti itu menuai tanggapan dari tiga utusan tim. Tuan rumah Tanah Laut (Tala), Tanbu, dan Kab. Banjar. Ketiganya menyoal keabsahan sejumlah pemain HST yang semuanya sudah disahkan sesuai aturan KONI.

Kubu HST yang siap tarung menunggu hasil perundingan

 

Ironisnya, urai Fajar,  saat rapat pengesahan pemain siang hari itu, Panpel justru memainkan pertandingan pagi hari pukul 08.00 WITA, HSS vs Banjarbaru. Itu berarti, pemain HSS yang diketahui diprotes Banjarbaru karena sebagian asal Malang (Jatim) sudah tanding duluan sebelum pengesahan atau tidak sah.

 

Tim Bumi Murakata HST sendiri hadir di lapangan 2 di bilangan Karang Jawa, Pelaihari, jelang kick-off babak pertama selesai Kab. Banjar vs Balangan. Partai pertama itu pun sempat disaksikan Sekum Asprov PSSI Kalsel, Baktiansyah.

 

Namun, saat tim HST bersiap melakoni laga, Sekum Asprov PSSI Kalsel itu pun terpantau ngacir. Maka, muncul protes keras dari kubu Tanbu ke kubu HST sepeninggal Baktiansyah.

 

Perundingan kedua kubu pun sangat alot di meja pengawas pertandingan, Nanang. “Saya hanya menjalankan tugas. Tak berani memainkannya karena ada perintah Pak Sekum Asprov agar sejumlah pemain HST tak boleh dimainkan,” ujar Nanang kepada media ini.

 

Berulang kali Sekretaris Askab PSSI HST, Fajar menjelaskan, semua pemain HST itu bukan masuk aturan mutasi pemain yang pernah main di klub dan pindah. “Semua pemain HST calon olahragawan yang lolos seleksi. Itu sesuai aturan tertulis KONI Kalsel dan sudah dibuktikan e-KTP enam bulan sebelum Porprov,” jelasnya.

 

Tapi, manajer tim Tanbu tetap menggiring pemain HST masuk aturan mutasi. Lalu, Bidang Hukum KONI Kalsel, Edi, membenarkan aturan Kejurprov tetap sesuai aturan tertulis KONI dan solusinya pertandangan harus digelar dan kalau ada protes sampaikan setelah pertandingan.

 

“Kami minta pertandingan ini harus dimainkan. Kalah atau menang tak jadi soal. Kalau ada protes, silakan sampaikan setelah pertandingan, dan kalau misalkan HST salah, kami siap didiskualifikasi,”  ujar Fajar  dan diiyakan Mukarram.

 

Usut punya usut, ternyata kubu Tanbu mengulur ulur waktu. Tanbu sepertinya ciut duluan melihat materi pemain HST. Pertandingan pun akhirnya dimainkan hanya tinggal 15 menit lagi waktu normal.

 

Celakanya, belum lagi peluit kick-off ditiup wasit, mendadak muncul suara WO.  Maka, wasit pun yang sempat dibuat bingung dengan aturan itu meniup peluit dan menyatakan HST kalah WO.

 

“Wah wah, kami sangat kecewa. Aturan WO macam apa ini. WO itu biasanya kalau pemain mogok main, atau pemain tidak hadir di lapangan dan diberi waktu 15 menit tak datang baru WO. Tapi, pemain HST siap main di lapangan, tapi dinyatakan WO,” ucap Sardiani seperti tak habis pikir.

 

Hasil lengkap lima partai adalah: Banjarbaru vs HSS, 0-1, Banjarmasin vs Batola, 4-0, Kotabaru vs Tabalong, 2-0, Kab. Banjar vs Balangan, 0-1, Tanah Bumbu vs HST, 3-0. Semua tim yang menang lolos ke 8 besar bersama Tanah Laut, Tapin, dan HSU yang mendapat bye.*** (JJD)

Pos terkait