Jurnalis — H Sa’adillah Hasbullah
BARABAI, KALTIMKU.ID — Geger musibah kebakaran terjadi di Barabai Darat, Kabupaten HST, Sabtu (22/2/2025) siang. Kobaran api membakar permukiman warga di RT. 15, RW. 04, Kelurahan Barabai Darat, sekitar pukul 10.40 WITA.
Akibat amukan si “Hantu Merah” itu, lima bangunan rumah warga dari kayu — termasuk satu yayasan — musnah. Bangunannya rata dengan tanah dan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HST, Ahmad Apandi melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Fitriadi membenarkan kejadiannya. “Tak ada korban jiwa/luka luka, sedang penyebab kebakaran dalam penyelidikan pihak berwajib,” ujar Fitriadi ke media ini.
Fitriadi menyebut, kebakaran itu menghanguskan lima rumah warga. Rata rata bangunan dari bahan kayu tersebut terbakar 100 persen, kecuali bangunan milik Yayasan Al Itihad yang terbakar 90 persen.
Empat warga Barabai Darat yang rumahnya hangus 100 persen adalah Arsyad (1 KK, 4 jiwa), Baharudin (1 KK, 2 jiwa), M Rizal Alfianor (1 KK, 5 jiwa), Yayasan Al Itihad terbakar di bagian ruang belajar, dan rumah pemilik yayasan, Syaifullah (1KK, 4 jiwa).
Kronologisnya begini. Kobaran api muncul dari salah satu bangunan rumah sekira pukul 10.40 WITA. “Ada kebakaran, api, api, api..nah di belakang rumah Guru Bakhiet (Ulama Kharismatik HST, Red),” ucap saksi mata seperti dikutip dari video yang beredar di grup WA.
Sontak warga sekitar pun terpantau awak media ini geger. Mereka berlarian keluar rumah sambil membawa peralatan seadanya seperti ember untuk memadamkan kobaran api dan asap tebal yang membubung ke angkasa.
Tak berselang lama sejumlah “branwir” atau mobil pemadam pun berdatangan dari berbagai desa terdekat dan Kota Barabai. Termasuk TRC BPBD HST yang menurunkan 9 petugasnya — M. Rahman PK, Riza Pahmi, Nasrullah, Nurdin, Ahmadi, Aspihani, M. Rahman, M Hanafi dan M Doni R — untuk membantu pemadaman.
Petugas TRC BPBD bersama Tagana, TNI/Polri, BPK/PMK HST (BALAKAR 654 Murakata), relawan dan masyarakat sekitar bahu membahu memblokir dan memadamkan kobaran api, hingga padam total beberapa saat kemudian.
Belum didapat informasi apakah para korban yang kehilangan tempat berteduh itu mengungsi ke tempat keluarganya atau ditampung di tenda darurat. Sedang lokasi musibah sudah dipasang Police Line untuk penyelidikan lebih jauh.*** (JJD)