Kasus Kekerasan di Sekolah: Salehuddin Desak Semua Pihak Evaluasi Peran

Kaltimku.id — Kasus kekerasan yang melibatkan guru dan siswa kembali menjadi sorotan publik. Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin, menyikapi dampak psikologis yang ditimbulkan masalah ini, tidak hanya pada korban, tetapi juga pada para pendidik.

“Guru jadi takut melerai kalau anak ada kesalahan,” ujar Salehuddin.

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan bahwa ketakutan para guru untuk menegur siswa yang melakukan kesalahan merupakan dampak dari kasus kekerasan yang belakangan ini sering terjadi.

Menurut Salehuddin, situasi ini menuntut adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

“Intinya ini juga dari apa yang terjadi. Bukan itu yang kita butuhkan tapi memberikan pemahaman guru, orang tua murid, kepsek, pengawas, mengevaluasi proses pendidikan dan peningkatan karakter anak yang emang perlu perhatian khusus,” tegasnya.

Salehuddin khawatir jika kasus ini memicu munculnya persepsi yang salah di kalangan guru.

“Kalau mungkin nanti ada guru dan organisasi nya counter isu membuat meme atau tiktok membiarkan kekerasan di sekolah karena menegur dianggap berbuat tindakan kekerasan pada anak ini tidak isu konstruktif,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya kerjasama antara semua pihak dalam mengatasi masalah ini. “Kita harus kembali saling memahami layaknya organisasi jangan sampai guru dibebankan mendidik anak tampa keterlibatan orang tua. Agar potensi kekerasan bisa diminimalisir,” papar Salehuddin.

Salehuddin juga menyoroti peran orang tua dalam mendidik anak. Ia berpendapat bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak. “Karena tidak serta merta embrionya bisa saja dari rumah atau pola asuh yang salah,” ungkapnya.

“Jadi banyak hal diaktifkan kembali di sosialisasi. Kita tidak mau guru disalahkan ini yang perlu ada ketegasan pengawasan dilakukan oleh satuan Pendidikan termasuk kepala sekolah pengawas komite. Kalau mau membunuh embrio pola kekerasan harus kerja keras dari sekarang,” pungkasnya.**(adv)

Pos terkait