Larangan Mudik Berdampak Signifikan Terhadap Stabilitas Harga Pangan di PPU

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten PPU, Bustam
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten PPU, Bustam

Kaltimku.id, PPUSepekan jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi, harga komoditi pangan di wilayah kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) relatif stabil. Larangan mudik oleh pemerintah pusat,  berdampak terhadap lancarnya pasokan dan berkurangnya konsumsi masyarakat.

Harga cabai rawit yang sempat melambung hingga Rp 150.000 per kilo, di Pasar Induk Nenang turun menjadi Rp 50.000 per kilo dalam sepekan terakhir. Menurunnya harga cabai yang mempengaruhi angka inflasi disebabkan pasokan dari pulau Jawa dan Sulawesi, sudah lancar.

Bacaan Lainnya

“Harga cabai sudah turun sekitar seminggu terakhir. Itu karena distribusi dari daerah produsen sudah kembali normal dan juga didukung pasokan dari petani lokal,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten PPU, Bustam, Kamis (6/5/2021).

Monitoring harga bahan bahan kebutuhan pokok terus dilakukan pihak DisKUKM Perindag bersama TNI/Polri, guna memastikan stok terpenuhi. Juga untuk menjaga pasokan sehingga harga di pasaran stabil.

Harga daging sapi lokal stagnan di kisaran Rp. 130.000. Sementara daging beku atau daging impor dijual dengan harga Rp 100 ribu per kilo. Selain itu, telur Rp 27.000 per kilo, daging ayam Rp 37.000, bawang merah dan bawang putih Rp 26.000. Gula pasir Rp 14.500, serta minya goreng Rp 16.500 per liter.

Potensi peningkatan harga bahan kebutuhan pokok cukup rendah. Pasalnya, larangan mudik dan minimalisasi mobilitas warga berdampak signifikan terhadap pola konsumsi masyarakat.

“Kalau melihat sekarang ada penyekatan dan larangan mudik berpengaruh karena pasokan dan proses jual beli disini juga lancar. Bahkan biasanya masyarakat banyak membeli pakaian di Balikpapan, sekarang mereka cukup beli di Penajam, sudah banyak yang jual. Kita harapkan pasokan dan stabilitas harga pangan bertahan sampai lebaran,” tutup Bustam.*(adv)

Editor: Herry T BS

Pos terkait