Jurnalis – Julakku Julak Dillah
KANDANGAN, KALTIMKU.ID — Warga di wilayah Kabupaten HSS, Kalsel, kembali diusik banjir Senin (27/1/2025). Bencana banjir ini menyusul hujan deras di hulu pegunungan Meratus pada Ahad (26/1/2025) sore hingga malam.
Terpantau media ini, luapan air bah kali ini merendam sejumlah wilayah di HSS (Hulu Sungai Selatan). Antara lain di kawasan perbatasan Kanbara (Kandangan — Barabai) seperti di Bagambir — Bamban Utara, Kecamatan Angkinang, HSS, dan di Pengambau Hilir Luar (PHL), Kecamatan Haruyan, HST.
Di sini, luapan air bah yang naik sejak pukul 02.00 dini hari, tak hanya merendam permukiman, tapi menenggelamkan ratusan hektare areal sawah yang sebagian besar baru tanam padi.
“Rumah kami sudah “calap” dan ketinggian air hampir sebatas lutut. Tapi, air sudah mulai turun pang,” ucap Apuy, warga jiran Bagambir — Bamban Utara yang rumah orang tuanya, Salimi, selalu “calap” (terendam) bila datang banjir.
“Seminggu ini dua kali banjir di sini, dan “pahumaan” (sawah) kita terendam. Celakanya, kalau terendam, anak banih (padi) kita dihantam keong mas yang ikut merajalela,” timpal Irum dan Suriansyah, dua warga lainnya ke media ini.
Rotak — sapaan karib Suriansyah — menyebut, hama keong mas itu tak hanya memakan batang anak banih, melainkan pula memakan tanaman kacang panjang. “Kalau kacang panjang terjuntai sampai ke air, maka habis pang dimakan keong mas,” ujar Rotak.
Merajalelanya keong mas di kala banjir, urai keduanya, maka anak banih pun akan rusak. Karena itu, para petani bukan mustahil akan kekurangan anak padi untuk mengganti bibit tanaman yang rusak dimangsa hama tersebut.
Secar terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSS, Kusairi membenarkan, banjir di HSS merendam beberapa kawasan. Antara lain seperti di Kecamatan Kalumpang, Telaga Langsat, Pulau Nagara, dan Kandangan.
“Untuk daerah terendam, di Kecamatan Kalumpang sudah setengah bulan. Sedang hujan kemarin ada beberapa titik yang terendam seperti di Lokbinuang (Telaga Langsat), Pulau Nagara, dan Teluk Aman (Kandangan),” ujar Kusairi seraya menyebut, debit air sudah mulai turun.
Sejauh pantauan media ini, banjir di HSS belum mencatat korban jiwa. Juga belum diketahui data rumah warga plus jiwanya yang terdampak, termasuk luasan tanaman banih warga yang rusak akibat rendaman banjir berhari hari dan bahkan berminggu minggu tersebut.*** (JJD)