Kaltimku.id, PPU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis 14 daerah yang memiliki potensi banjir akibat dampak hujan deras. Dari 14 daerah, salah satunya adalah wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, hujan deras yang berpotensi mengakibatkan banjir dapat terjadi mulai 3 sampai 4 September 2021. Atas potensi tersebut, wilayah Kaltim masuk daerah dengan status waspada banjir.
Di wilayah Kabupaten PPU, Kaltim sendiri, dalam beberapa hari terakhir terus diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga sedang terjadi sejak malam hari hingga pagi. Kondisi itu menyebabkan potensi banjir lebih tinggi, terutama di wilayah dataran rendah.
“Intensitas hujan di PPU masih dalam kategori ringan hingga sedang. Namun kondisi itu juga harus tetap diwaspadai, karena durasi hujan yang cukup lama bisa berpotensi menyebabkan banjir, terutama di wilayah dataran rendah,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Marjani melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Nurlaila, Jumat (3/9/2021).
Sejumlah wilayah diketahui sering menjadi langganan banjir. Selain intensitas hujan dan durasi yang cukup lama, pasang surut air laut turut menjadi faktor. Beberapa wilayah berpotensi terdampak kondisi cuaca tersebut, di antaranya Lawe-Lawe, BTN Kilo 1 Kelurahan Penajam, BTN Kilo 4 Kelurahan Nenang, Sungai Paret yang sebagian besar tidak memiliki saluran pembuangan (drainase) cukup baik
Untuk wilayah Kecamatan Sepaku, Kelurahan Mentawir, Desa Sukaraja, Bumi Harapan dan beberapa wilayah. Sedangkan potensi banjir di wilayah Kecamatan Babulu berada di Desa Labangka.
“Untuk banjir, yang harus diwaspadai itu warga yang bermukim di dataran rendah seperti permukiman di pinggir aliran sungai Lawe-Lawe. Jadi pada saat aliran sungai itu meluap berpengaruh terhadap tinggi muka air di permukiman,” terang Nurlaila.
Kendati demikian, lanjut Nurlaila, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah melakukan normalisasi sungai pada sejumlah wilayah yang memiliki resiko tinggi terjadi banjir. Upaya itu berdampak tidak adanya laporan banjir meski hujan terus mengguyur PPU.
Selain potensi banjir akibat hujan deras yang diperkirakan bakal terjadi, Desa Telemow menjadi wilayah rawan longsor. Terlebih, permukiman penduduk sebagian berada di wilayah perbukitan dan lereng. Pihaknya meminta warga Telemow untuk waspada terhadap ancaman longsor apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama.
“Dari perkiraan BMKG yang akan terjadi hujan deras, itu harus di waspadai warga di wilayah Telemow. Apabila ada kejadian, segera melapor ke aparat desa setempat maupun Babinsa dan Bhabinkantibmas,” tandasnya.*
Wartawan: Yudi