Kaltimku.id, PPU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) resmi beroperasi. Pembukaan RS bertipe D tersebut, dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Muliadi, Kamis, (5/8/2021) siang.
Keberadaan RSUD Sepaku diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Sepaku dan sekitarnya. Di samping itu, RS yang telah berdiri sejak tahun 2018 itu, diproyeksikan mampu memberikan pelayanan paripurna dan prima.
“Rumah Sakit Sepaku ini diharapkan mampu memacu semangat dalam mengakomodir kebutuhan layanan kesehatan warga Sepaku. Dan juga dapat dijangkau oleh kemampuan masyarakat,” kata Muliadi membacakan sambutan tertulis bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM).
Ditambahkan Muliadi, beroperasinya RS Sepaku sebagai salah satu wujud komitmen pemerintah dalam mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih baik, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan pelayanan yang terus meningkat kualitas dan kuantitasnya saat ini.
Ke depan, Muliadi berharap RS yang berlokasi di Desa Tengin Baru Kecamatan tersebut, secara berkesinambungan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu, sesuai visi dan misinya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten PPU, saya ucapkan selamat kepada seluruh masyarakat atas diresmikannya Rumah Sakit Sepaku. Semoga hal Ini merupakan salah satu kado istimewa bagi masyarakat PPU khususnya Sepaku dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76,” tutup Muliadi.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Jansje Grace Makisurat dalam laporannya mengatakan, sejak selesai dibangun RS Sepaku baru mendapatkan izin operasi pada April 2021. Terlambatnya kepengurusan izin membuat tidak beroperasi selama lebih kurang tiga tahun.
Selain memiliki fasilitas 23 tempat tidur dewasa dan 10 tempat tidur anak, RS yang dibangun dengan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) senilai Rp 8,3 miliar tersebut juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang yang baik seperti peralatan USG tiga dimensi, inkubator, laboratorium serta diisi oleh tiga orang dokter.
“Untuk rumah sakit ini masih banyak membutuhkan fasilitas, termasuk ruangan dan rawat inap yang masih kurang di dalamnya,” pungkas Grace.*(adv)