Banjir Masih Akrab di Kota Balikpapan, Ketua Komisi III Bingung

Salah satu kawasan di Kota Balikpapan yang dilanda banjir saat musim penghujan

Kaltimku.id, BALIKPAPAN –  Karakteristik Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) memang tak mengenal musim. Hujan kerap mendadak mengguyur di tengah terik matahari, dan itu menjadi keunikan kota ini. Namun ironisnya, hujan yang mengguyur Kota Balikpapan beberapa  hari terakhir ini membuat sejumlah kawasan terendam banjir.

Sepertinya, masalah banjir belum bisa diatasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan jelang pergantian masa pemerintahan yang baru. Banjir selalu menjadi momok bagi masyarakat yang kawasannya berteman akrab dengan luapan dan genangan air setiap hujan mengguyur.

Bacaan Lainnya

Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Komisi III Alwi Al Qadri angkat bicara. Dirinya menilai masalah banjir merupakan masalah yang sangat klasik di Kota Balikpapan. Tak tuntas-tuntas, meski dana ratusan miliar sudah dikucurkan untuk mengatasinya, namun hingga kini tak juga teratasi.

Setiap musim penghujan, banjir tetap saja selalu terkadi di beberapa kawasan di Kota Minyak, padahal anggaran penanganan banjir terus digelontorkan. “Kita (DPRD) sendiri bingung, padahal kita sudah menganggarkan dan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah banjir di Balikpapan,” ucapnya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri

Alwi menambahkan, maraknya pengupasan lahan di Balikpapan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir. Juga kapasitas drainase yang tak mampu menampung luapan air.

Politikus Golkar tersebut mengakui tidak bisa berbuat banyak terkait permasalahan banjir. Pasalnya dalam proses penganggaran untuk penanganan banjir merupakan kewenangan pemkot.

“Kita sudah cukup teriak terkait permasalahan banjir ini, tapi mau apalagi, DPRD fungsinya sebagai pengawasan, sedangkan untuk penganggaran penanganannya dari sana (pemkot),” keluhnya.

“Saya sudah bilang ke mereka…, tolong anggaran penangan banjir jangan direfocusing, tapi apa…, nyatanya tetap direfocusing,” tambahnya.

Alwi berharap dengan kepemimpinan walikota yang baru ke depan bisa memberikan kiat-kiat yang ampuh untuk menangani persoalan banjir.

” Yaa…, kita tunggu saja, mudah-mudahan kepemimpinan walikota yang baru, bisa mengatasi permaslahan banjir yang sering dirasakan warga,” imbuhnya.

Alwi juga kembali menyoroti besarnya dana listrik Stadion Batakan setiap bulannya, yakni 114 juta. Belum lagi persoalan ganti rugi lahan Stadion yang juga belum tuntas hingga sekarang ini.

“Apakah tidak bisa diminta (mungkin) pengurangan dari segi abonemen kepada pihak PLN, karena selama ini Stadion tak dipakai untuk pertandingan sejak wabah pandemi. Selain itu, sudah banyak fasilitas yang rusak di Stadion,” pungkasnya.*

Wartawan: Ariel S

 

 

Pos terkait