Kaltimku.id — Masih banyaknya infrastruktur di Kabupaten Berau yang perlu ditingkatkan, disoroti anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah. Menurutnya, kondisi geografis Berau yang terdiri dari banyak pulau dan tersebar luas menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan layanan publik yang merata.
“Berau ini kan unik, banyak pulau-pulau kecil. Tidak seperti Samarinda, Bontang, atau Balikpapan yang lebih terpusat. Jadi, ketika kita ingin memberikan pelayanan publik yang baik di daerah-daerah terpencil, tentu saja membutuhkan anggaran yang lebih besar,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, untuk mencapai pulau-pulau seperti Maratua atau Biduk-Biduk, masyarakat harus menempuh perjalanan laut yang cukup lama.
“Bayangkan, untuk ke Maratua saja bisa lima jam lebih. Ini tentu sangat menguras waktu dan tenaga. Untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah-daerah seperti ini, memang perlu anggaran yang lebih besar lagi,” imbuhnya.
Selain keterbatasan anggaran, Sya’diah juga menyoroti soal kewenangan dalam pembangunan infrastruktur di Berau.
Banyak infrastruktur yang pembangunannya bukan menjadi kewenangan Kabupaten Berau, melainkan provinsi atau bahkan pusat. Misalnya, jalan menuju pesisir atau Tanjung Batu itu kan kewenangan provinsi. Sementara, jalan nasional tentu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa dirinya dan rekan-rekan DPRD Kaltim lainnya akan terus memperjuangkan peningkatan pembangunan di Berau.
“Kami akan terus berupaya untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat agar pembangunan di Berau bisa lebih maksimal,” tegasnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Berau.
“Sekolah menengah atas itu kan kewenangan provinsi. Padahal, pendidikan anak-anak kita sangat penting. Kita ingin agar anak-anak di Berau mendapatkan akses pendidikan yang layak,” ujarnya.
“Kami akan terus memperjuangkan agar anggaran untuk pendidikan di Berau bisa ditambah. Selain itu, kami juga akan mendorong perbaikan sarana dan prasarana sekolah, serta peningkatan kualitas guru,” tambahnya.**(adv)