Pakor Polwan RI Pimpin Baksos di Penutupan Konferensi IAWP ‘58 Labuan Bajo

Kaltimku.id, LABUAN BAJO – Perwira Polisi Wanita Republik Indonesia (Pakor Polwan RI) Brigjen Pol Apriastini Bhakti Bugiansri SIK, memimpin langsung kegiatan bakti sosial (baksos), sekaligus gala dinner pada acara penutupan Konferensi Internasitional Association Women Police (IAWP) ke 58 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/11/2021).

Dalam baksos, Brigjen Pol Apriastini Bhakti Bugiansri, menyempatkan diri mendatangi salah seorang warga Labuan Bajo yang menerima bantuan.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Pakor Polwan Polda Kalimantan Timur (Kaltim) AKBP Rovina Retno Sumartini Dewi SH, seperti pada 2 hari sebelumnya, pemateri hari terakhir seluruhnya berjumlah 20 orang yang berasal dari luar dan dalam negeri. Tema dari keseluruhan pembicara sama, yaitu peran wanita di kepolisian. Mengenai kesetaraan gender, human traficking terhadap perempuan dan anak perempuan, tantangan polwan, penugasan polwan pada misi international dan lainya.

Menurutnya, pada era sekarang kesetaraan gender dapat diaplikasikan, yaitu dengan menempatkan wanita pada penugasan di operasional/lapangan. Penugasan itu misalnya misi perdamaian atau tugas  operasional lapangan.

Contohnya, pengamanan dan patroli atau garda depan pasukan dalmas. Tugas-tugas ini bisa dilaksanakan,  baik domestik maupun luar negeri yang biasanya hanya dilakukan polisi laki-laki. Jadi, kesempatan wanita untuk tidak hanya duduk di kantor untuk menjadi staff administrasi.

Wanita dapat menjadi seorang pemimpin atau pemegang jabatan penting di institusi, karena dengan kehadiran wanita sebagai pemimpin memiliki jiwa keibuan yang lembut, penuh perhatian dan kreatif dalam memecahkan masalah, tantangan yang dihadapi polisi wanita di era pandemi dan setelah pandemi serta kiat-kiat menghadapi tantangan tersebut.

Di era pandemi dan post era pandemi, polisi dihadapkan dengan berbagai macam tantangan, di era pandemi kejahatan muncul dari berbagai macam aspek dan lini. Banyak faktor yang mempengaruhi yaitu, perubahan gaya bekerja, belajar dan gaya hidup masyarakat, faktor ekonomi, faktor teknologi.

Ekspetasi masyarakat terhadap kepolisian untuk dapat menangani berbagai kejahatan sangat tinggi, tetapi kepolisian dihadapkan dengan pandemic, maka fokus tugas kepolisian terpecah. dari sini polwan dapat menempatkan peran perempuan sebagai pencair suasana. Polwan dapat mengambil peran untuk menjalankan tugas kepolisian dan pendekatan masyarakat secara humanis.

Kejahatan terhadap perempuan dan human trafficking, baik pada nasional maupun transnasional juga menjadi perhatian lembaga kepolisian maupun hukum seluruh dunia. Peran penting polwan di sini adalah melakukan pendekatan psikologis secara humanis.

Karena banyak dari korban kejahatan terhadap perempuan enggan atau malu untuk melapor dan bercerita kepada polisi laki-laki, mereka memilih polwan untuk bercerita secara terbuka.karena pelaku kejahatan sexual  bukan hanya dari laki-laki, atau perempuan juga bisa melakukan kejahatan seksual maka dalam hal forensik juga polwan lebih mudah untuk memeriksa tanda-tanda kekerasan fisik terhadap korban maupun tersangka perempuan.

Karena dihadapkan dengan kewajiban bertugas dan mengurus rumah tangga, polwan harus bisa menyeimbangkan kehidupan keluarga maupun kehidupan pekerjaan, sehingga para wanita bekerja terutama polwan dapat menduduki kursi tertinggi kepemimpinan dan menjadi agen perubahan budaya bekerja.

Bimbingan psikologi dan kerohanian yang dilakukan secara berkala, dukungan dan masukan oleh kolega, rekan kerja serta pimpinan terhadap polwan agar para polwan mampu menjalankan tugas dengan baik.

Polwan dapat membuat tempat bekerja yang nyaman bagi seluruh kesatuan kepolisian indonesia. Sifat keibuan pada polwan dapat memberikan dampak yang baik terhadap pendekatan humanis kepada masyarakat.

Polwan harus selalu berinovasi dan kreatif dalam memecahkan masalah yang ada pada kegiatan operasional lapangan maupun staff. Polwan senior harus menjadi role model kepada junior-juniornya agar lebih banyak polwan muda yang termotivasi untuk menjadi pemimpin dan garda terdepan. Penyediaan kuota polwan bukan hanya dilihat dari jumlah atau kuantitasnya, tetapi juga harus diperhatikan dari segi kualitasnya.

Dari beberapa materi dapat disimpulkan, bahwa peran perempuan terutama polwan sangat penting terhadap keamanan negara maupun dunia. Polwan tidak hanya berada di tepi-tepi panggung kepolisian, tetapi harus berada di tengah panggung kepolisian.

Hal ini dapat dibuktikan dengan kinerja yang baik dan prestasi yang dapat diraih dari berbagai jenis pendidikan ataupun latihan-latihan. Contoh kongkretnya adalah mengikuti pelatihan IAWP yang kali ini berlangsung di Indonesia.

Maka dari itu, Pakor Polwan Polda Kalimantan Timur (Kaltim) AKBP Rovina Retno Sumartini Dewi, SH berharap, agar polwan-polwan di jajaran Polda Kaltim harus selalu semangat dan aktif dalam menjalankan tugas kepolisian, terutama tugas operasional di lapangan, meningkatkan kemampuan dan keahlian dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.

Selain itu, juga menunjukkan kualitas kinerja polwan, menjaga sikap maupun tampang, agar pimpinan laki-laki dapat mempercayai polwan untuk mempromosikan dan menduduki kursi tertinggi di organisasi kepolisian baik daerah (Polda Kaltim), maupun nasional dan juga tentunya internasional.*

Pos terkait