Pasien yang Jalani Perawatan di Wilayah Kubar Tersisa 10 Orang

Kaltimku.id, KUBAR – Setidaknya sepekan sudah status zona kuning alias daerah dengan risiko rendah Covid-19 disandang wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim). Seiring dengan itu, kini jumlah pasien yang masih dalam perawatan semakin berkurang, yakni tersisa 10 orang, Rabu (29/9/2021).

Tambahan harian warga yang terpapar Covid-19 di wilayah Bupati Fransiskus Xaverius Yapan dan Wabup Edyanto Arkan ini, 1 orang. Untuk kesembuhan pasien bertambah 4 orang dan bertambah kasus kematian 2 orang.

Bacaan Lainnya

Selama setahun lebih virus Corona menyebar di wilayah Kutai Barat, hingga saat ini tercatat 10.412 warga terpapar Covid-19. Pasien yang dinyatakan sembuh selama itu sebanyak 10.140 orang dan meninggal dunia 262 orang.

Namun kasus terkonfirmasi Covid-19 perlahan berkurang, kesembuhan pasien terus bertambah dan pasien yang dalam perawatan tersisa 10 orang. Dari jumlah ini statusnya menjadi zona kuning, berdampingan dengan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang lebih dulu menyandang daerah dengan risiko rendah Covid-19.

Kendati sudah berpredikat zona kuning, personel Polsek Melak Polres Kubar bersama usur Muspika terus melakukan penekanan atau pencegahan serbuan virus Corona di wilayahnya. Salah satu usaha itu dengan melakukan Operasi Yustisi pada malam hari.

Dalam operasi itu, masih ditemukan sebagian kecil warga yang kurang patuh terhadap protokol kesehatan (prokes), terutama di beberapa lokasi seperti di fasilitas umum dan tempat-tempat keramaian lainnya.

“Untuk mempercepat penanganan wabah virus Covid-19, harus dan terus ditingkatkan dengan menegakkan penerapan protokol kesehatan secara tegas dan berkelanjutan. Ini menjadi tujuan yang harusnya disadari seluruh masyarakat Kecamatan Melak dan pada umumnya masyarakat Kabupaten Kutai Barat,” ujar Kapolres Kubar AKBP Irwan Yuli Prasetyo SIK, didampingi Kapolsek Melak Iptu Aluwih.

Bila penyebaran virus Covid-19 dapat terkendali, timpal Kapolsek Iptu Aluih, maka semakin cepat kondisi kembali normal, makin cepat juga perbaikan ekonomi dan kesejahteraan akan terwujud, karena bisa melaksanakan semua kegiatan dengan mematuhi protokol kesehatan.*

Pos terkait