Pembangunan Gedung RSUD PPU Tunggu Kepastian Anggaran

Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU, Lukasiwan Eddy Saputro
Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU, Lukasiwan Eddy Saputro

Kaltimku.id, PPU – Realisasi Pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menunggu ketersediaan anggaran. Rencananya, gedung empat lantai akan dibangun untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas ruang rawat inap.

Direktur RSUD RAPB PPU, Lukasiwan Eddy Saputro mengatakan, pembangunan gedung empat lantai untuk menunjang kebutuhan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat tersebut, diperkirakan menelan anggaran hingga Rp 193 miliar.

Bacaan Lainnya

“Status kami saat ini masih menunggu realisasi itu. Tinggal dari pemerintah daerah, kapan peletakan batu pertama. Untuk kebutuhan lain kami sudah siap,” kata Lukasiwan, Senin (5/7/2021).

Nantinya, pembangunan gedung baru RSUD RAPB menggunakan skema multiyear atau tahun jamak. Lokasi bangunan gedung empat lantai berada di samping bangunan induk Rumah Sakit Ratu Aji Putri Botung. Lahan yang disiapkan seluas lebih kurang 8 hektar. Pelaksanaan proyek direncanakan rampung dalam 12 bulan dengan dua masa anggaran.

“Gedung ini sangat dibutuhkan. Karena ruang pelayanan yang ada saat ini belum memadai. Kami masih kekurangan ruangan,” terangnya.

Dijelaskan Lukas, gedung empat lantai diproyeksikan memiliki kapasitas 200 tempat tidur. Selain itu, lokasi lahan yang berseberangan dengan Taman Rozeline tersebut juga bakal memiliki sejumlah fasilitas, seperti ruang ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit), kamar operasi hingga ruangan rawat inap.

“Proyek inikan ada di Dinas PU (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), jadi kami tinggal tunggu kapan akan dibangunkan. Untuk mengakomodir kebutuhan fasilitas kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas PUPR PPU, Edi Hasmoro mengatakan dari sisi perencanaan, pembangunan gedung baru RSUD masuk dalam batang tubuh APBD 2021. Namun, realiasi pembangunannya tergantung ketersediaan anggaran pemerintah daerah.

“Tahun ini sudah ada perencanaan, tapi ya itu semua masih melihat kondisi keuangan daerah,” kata Edi.*(adv)

Pos terkait