Popda Kaltim Batal, Disdikpora PPU Kecewa

Kadisdikpora PPU Alimuddin mengaku kecewa pembatalan Popda Kaltim dan berharap bisa terlaksana tahun ini.
Kadisdikpora PPU Alimuddin mengaku kecewa pembatalan Popda Kaltim dan berharap bisa terlaksana tahun ini.

Kaltimku.id, PPU – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XVI Kalimantan Timur (Kaltim) yang  sedianya digelar di Kabupaten Paser pada 20 November 2021. Namun  diundur ke Maret 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengaku kecewa terhadap pembatalan event olahraga pelajar tersebut. Pasalnya, untuk menghadapi Popda, pemerintah daerah sudah melakukan persiapan selama tujuh bulan.

Bacaan Lainnya

“Tiba-tiba kurang dari 10 hari dari hari H pelaksanaanya itu dibatalin. Itukan kita ngeliat bahwa tidak ada koordinasi yang baik di provinsi. Padahal ini kan kegiatan mereka,” ujar Alimuddin, Minggu (14/11/2021).

Menurut Alimuddin, ketidaksiapan pemerintah provinsi menyelenggarakan Popda bisa dilihat dari tidak adanya pengesahan APBD-P 2021. Anggaran perubahan menjadi sumber pendanaan pelaksanaan Popda tahun ini.

Sumber anggaran Popda ialah Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim yang direncanakan sebesar Rp 5 miliar. Bankeu sendiri masih tertulis untuk Popda Berau, dan tidak bisa dialihkan ke Kabupaten Paser, karena tidak ada pengesahan APBD-P.

“Seharusnya provinsi jeli melihat masalah itu kan bisa didahului dengan Perkada mendahului perubahan. Tapi kenapa sekelas provinsi tidak melaksanakan itu. Bisa dibilang provinsi tidak siap,” ungkapnya.

Dampak dari pembatalan Popda tersebut, Alimuddin menjelaskan pemerintah daerah mengalami kerugian materiil maupun non materiil. Selain sudah menjalani persiapan selama tujuh bulan untuk menghadapi Popda, beberapa atlet juga menjalani pemusatan latihan hingga ke luar daerah.

Pada Popda Kaltim ke-16, Pemkab PPU menargetkan 10 medali emas dari 18 cabang olahraga (cabor) yang akan diikuti. Rencananya, Disdikpora akan mengirim 135 atlet pelajar untuk event olahraga tahunan ini. Meski hampir dipastikan batal, namun ia berharap Popda masih tetap bisa dilaksanakan di tahun ini.

“Mereka harus paham, kalau di Maret itu anak-anak sedang menghadapi ujian. intinya seluruh kabupaten/kota kecewa dan berharap tahun ini masih bisa dilaksanakan, bagaimanapun caranya,” tandasnya.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait