Gegara Pengerjaan Telat, Dispusip PPU ‘Rugi’ Setengah Miliar

Progres pembangunan Gedung Perpustakaan baru capai 80 persen.
Progres pembangunan Gedung Perpustakaan baru capai 80 persen.

Kaltimku.id, PPU – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) mengakui kehilangan potensi penerimaan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 500 juta. Hal itu disebabkan keterlambatan proses pengerjaan kantor perpustakaan, yang hingga kini belum rampung.

Progres pengerjaan proyek pembangunan gedung perpustakaan sejauh ini mencapai 80 persen. Padahal, kontrak pembangunan kantor tersebut, berakhir pada 28 September 2021. Proyek senilai Rp 10 miliar itu dikerjakan oleh PT. Diva Jaya Konstruksi.

Bacaan Lainnya

“Masa pengerjaan gedung perpus selama 210 hari kalender, mulai 3 Maret sampai 28 September. Seharusnya sudah selesai,” kata Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten PPU Durajat, Rabu (13/10/2021).

Berdasarkan keterangan pihak kontraktor, faktor keterlambatan pengerjaan gedung perpustakaan akibat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa, beberapa waktu lalu. Sehingga, berdampak pada mundurnya pengiriman material.

Penyelesaian pembangunan gedung yang terletak di jalur coastal road tersebut, pihak kontraktor diberikan toleransi melalui perpanjangan kontrak selama dua bulan.

“Kalau belum selesai, kemungkinan sisanya akan kami lelang ulang. Dan kami bayar sesuai progres (pengerjaan),” jelas Durajat.

Durajat mengatakan, untuk melengkapi fasilitas gedung perpustakaan, pihaknya mengajukan bantuan anggaran ke Perpusnas. Hasilnya, Perpusnas kembali memberikan dana Rp 1 miliar untuk interior dan sarana pendukung. Namun, akibat keterlambatan pembangunan gedung, kemudian anggaran berkurang menjadi hanya setengahnya saja.

“Ya mungkin faktor (keterlambatan) itu. Masalahnya waktu itu saya berjanji gedung selesai tepat waktu. Tapi kan belum selesai,” terangnya.

Gedung perpustakaan, dibangun melalui anggaran bantuan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Keberadaanya, untuk memenuhi kebutuhan fasilitas baca sekaligus upaya pemerintah daerah meningkatkan literasi masyarakat.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait