Gelar Reses di Baru Tengah, Haji Aco Dapat Keluhan Air Bersih PDAM dan Zona Sekolah

Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Lagi-lagi mengenai air bersih menjadi keluhan warga di kawasan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Keluhan dilontarkan warga saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan melaksanakan Serap Aspirasi (Reses) Masa Sidang II Tahun 2022.

Permasalahan PDAM menyeruak di reses yang digelar Haji Kamarudin Ibrahim di lingkungan Jln Sepakat RT 06, Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat, Selasa, 21 Juni 2022.

Bacaan Lainnya

Sejumlah warga  mempertanyakan sulitnya mereka mendapatkan air bersih. “Sudah beberapa tahun sambungan PDAM di sejumlah rumah warga tidak kunjung terpasang, padahal pihak PDAM sudah melakukan peninjauan ke lokasi, tapi belum juga terpasang hingga hari ini,” ujar Imam Basuni selaku ketua RT 13, Baru Tengah.

Namun yang menjadi kendala, di kawasan tersebut tidak terdapat pipa induk. Sehingga, pihak PDAM belum bisa melakukan penyambungan atau pemasangan pipa ke rumah-rumah warga yang sudah sangat mendambakan kucuran air bersih dari keran PDAM.

Menurut Imam Basuni, jika tidak ada pipa ini warga siap bayar, tapi ternyata biaya untuk pemasangan pipa induk sangat besar dan warga tidak sanggup untuk, meskipun secara gotong royong. “Jadi saat ini warga hanya menggunakan sumur bor, dan itu pun airnya kotor dan kurang bersih, hingga kurang terjamin bagi kesehatan,” tambahnya dengan nada keluh.

Lain dengan Armayana yang mengeluhkan masalah pendidikan, karena anaknya tak bisa masuk sekolah negeri, meski ada pembangunan SMPN 25 di dekat tempat tinggalnya, karena permasalahan sistem Zonasi. “Untuk mendaftar di SMPN 4 tidak diterima, sehingga kami kesulitan untuk mencari sekolah negeri untuk anak-anak kami,” keluh Armayana.

Kamaruddin Ibrahim yang karib disapa Haji Aco, tak menampik jika masalah PDAM selalu dikeluhkan warga di Balikpapan Barat, belum juga bisa terpecahkan hingga kini, karena ada beberapa kendala yang menjadi dasar sehingga sulitnya mendapatkan air bersih.

“Memang harus diakui kalau di Balikpapan Barat untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Pertama, meskipun ada pipa induk, tapi sudah tua, sehingga tidak bisa di bor dan dilakukan pemasangan baru. Meskipun dipasangkan pipa induk baru, tapi debit airnya yang tidak ada, itu yang menjadi kesulitan dan belum terpecahkan,” urai Haji Aco.

Dirinya mengakui kalau masalah PDAM ini memang serba sulit. Sebab, jika dipaksakan dengan tetap memasang sambungan air bersih, tapi percuma saja karena airnya tidak ada. Ironis memang apa yang dialami warga Balikpapan Barat yang sebagian besar belum bisa menikmati air bersih PDAM.

Tentang Zonasi, Haji Aco tidak bisa berbuat banyak, karena sistem zonasi merupakan aturan yang dikeluarkan Kemendikbud, sehingga daerah hanya menjalankan saja.

“Saya sudah berbicara dengan Kadisdikbud Kota Balikpapan soal PPDB ini, kalaupun dibangunkan sekolah baru terus, tapi kenyataannya Balikpapan masih kekurangan tenaga pendidik (Guru). Namun kebutuhan sekolah baru juga sangat mendesak sehingga permasalahan PPDB ini bisa segera teratasi,” ujar dia.

Warga Balikpapan Barat, sebutnya, patut bersyukur, karena ada dibangun sekolah baru, sementara di kawasan lain seperti Balikpapan Timur, Utara dan Tengah, kebutuhan sekolah juga sama. Artinya Balikpapan Barat saat ini masih beruntung karena masih banyak sekolah.*

Pos terkait