Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Jurus jitu harus segera dikeluarkan pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) guna mengatasi kepungan banjir yang terjadi di mana-mana saat hujan mengguyur kota ini.
Hujan deras yang mengguyur sejak malam tadi tak hanya menyebabkan banjir di sejumlah titik, tapi juga merontokan beberapa bukit, sehingga rumah-rumah yang berada di atas ketinggian dan badan jalan menjadi longsor.
Seperti di kawasan daerah Prapatan, Balikpapan Kota dan Kampung Baru, Balikpapan Barat di mana sejumlah bangunan rumah warga mengalami rusak berat akibat tanah mengalami longsor.
Dari pantauan awak media ini, Rabu (16/3/2022), banjir terparah masih “betah” berada di kawasan Jln Beler, MT Haryono, Balikpapan Selatan (Balsel), sehingga petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Basarnas, TNI/Polri menutup akses jalan menuju MT Haryono, hingga siang hari.
Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE yang meninjau langsung lokasi banjir menuturkan jika banjir hari ini merupakan banjir terparah sejak beberapa tahun terakhir.
“Tentunya kita perihatin atas musibah banjir yang menimpa warga kota Balikpapan,” kata Rahmad kepada sejumlah awak media,
Orang nomor satu di kota minyak ini pun mengatakan program penanganan banjir kota yang dipimpinnya sejak 31 Mei 2021, salah satunya penanganan banjir Sungai Ampal tahun ini sudah mulai dikerjakan dengan sistem pengerjaan multi year.
“Tahun ini penangangan banjir mulai dikerjakan. Kita berharap pemenang lelangnya sudah ditentukan, sehingga pengerjaannya sudah mulai dilakukan. Paling tidak masalah banjir seperti ini tidak terulang lagi,” harapnya.
Rahmad menuturkan banjir kali ini merupakan banjir terbesar sejak beberapa tahun terakhir, mengingat debit air yang cukup tinggi akibat hujan yang mengguyur sejak tadi malam.
“hujan yang mengguyur tadi malam memang cukup deras, begitu hujan selesai 1 sampai 2 jam air sudah mulai surut kembali,” jelasnya, seraya berharap pengerjaan drainase dan pengerjaan Sungai Ampal yang menjadi titik banjir bisa mulai dikerjakan tahun ini, sehingga bisa mengurangi dampak banjir yang selalu menjadi momok masyarakat.*
Wartawan: Ariel S