Lepas Karindangan, Reuni Lintas Angkatan SD 13/003 Wiluyo Puspoyudo di Pantai Ambalat Samboja

PULUHAN alumni Sekolah Dasar (SD) 13/003, yang dahulu lokasinya bernama Jalan Lembah, kini menjadi Jalan Wiluyo Puspoyudo, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, melepas Karindangan (kangen) di ajang reuni atau ihtifal lintas angkatan.

Reuni yang digelar di kawasan Pantai Ambalat, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (14/11/2021), juga dihadiri sejumlah guru yang sudah tampak sepuh.

Bacaan Lainnya
Ketua panitia Sofyan (kiri) dan sang guru, ibu Sa’diah

Para murid dari angkatan kelulusan tahun 1974, 1980/81, 1981/82, 1982/83, 1984 dan 1985 tampak bahagia juga haru saat bertemu, saling tatap dan memeluk bapak dan ibu guru mereka yang hadir; (ibu) Ruldiah,  Ambariah, Sa’diah,  Puji Widodo, Suryadi dan  Rukminto. Mereka saling melepas kangen
di bawah kesejukan tenda yang digelar di tepi pantai Ambalat atau Ambarawang Laut.

Pantai Ambalat Samboja memang merupakan salah satu dari sekian banyaknya pantai yang berada di pesisir Kabupaten Kukar. Pantai yang menyuguhkan pemandangan cantik dengan pepohonan pinus yang berjejer rapi, membentang dari ujung timur hingga ke ujung barat dan memiliki kontur yang landai dengan warna pasir sedikit kecoklatan.

Ketua panitia Reuni, Sofyan Hanafiah, alumni 1983 yang kesehariannya mengabdi di lingkungan Banda Indonesia (Balikpapan) menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran para guru yang berpuluh tahun silam sering dibuatnya kesal dan marah karena kenakalannya bersama teman-temannya.

“Alhamdulillah, hari ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk saling bertemu dengan para guru kita dan teman-teman semuanya. Semoga ini bukan akhir dari silaturahim, tapi merupakan awal,” ujarnya Sofyan.

Lokasi Pantai Ambalat Samboja ini terbilang jauh dari keramaian, berada sekitar 7 kilometer dari poros jalan Samboja (Kukar) – Teritip (Balikpapan). Namun para guru yang sudah terbilang sepuh tetap berkenan hadir demi melepas kerinduan dengan para anak didik mereka.

Begitu pun dengan puluhan murid yang hadir. Mereka juga hampir rata-rata sudah menjejak usia yang setengah abad. Namun semuanya itu tak menjadi penghalang untuk bisa saling bertemu, tidak saja sesama murid, namun yang lebih adalah bertemu dengan para guru yang mereka anggap telah berjasa dalam perjalanan hidup masing-masing.

Para guru yang hadir mendapat cinderamata berupa logam mulia minigold 0.1GR 2PCS.
Bahkan murid dari angkatan 1983 dan 85   Liem Sin Pin alias Henry Dhermawan Liman dan Gatot Koco memberikan hadiah berupa 3 pesawat televisi 32 inchi melalui undian doorprize bagi teman-temannya yang beruntung.*

Pos terkait