PPU Kerjasama Dengan Dua Universitas Ternama Balikpapan

Penandatanganan MoU yang dilakukan secara virtual oleh Plt Sekda PPU, Muliadi.
Penandatanganan MoU yang dilakukan secara virtual oleh Plt Sekda PPU, Muliadi.

Kaltimku.id, PPU – Pemerintah  Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Balikpapan (Uniba) dan Universitas Tri Dharma Balikpapan. Kerjasama dalam hal pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat digelar secara virtual, Selasa, (6/7/2021) siang. Dalam penandatanganan ini, Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Muliadi hadir mewakili bupati PPU.

Kegiatan penandataganan MoU ini juga dirangkai dengan Talkshow dengan tema “Mengawal dan Menata Ibukota Negara (IKN) Baru di Sepaku dan Samboja Kalimantan Timur. Kegiatan ini juga diikuti oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor dan sejumlah Rektor Universitas yang ada di Kaltim melalui virtual.

Bacaan Lainnya

Dalam Talkshow ini sejumlah Rektor Universitas di Kaltim menyampaikan beberapa gagasan dan dukungannya untuk pembangunan IKN yang baru. Berbagai argumen juga disampaikan terkait kesiapan dalam menyongsong IKN ke depan.

“Rencana pemindahan IKN ke luar pulau Jawa juga didasari atas situasi kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa. Dengan penduduk 150 juta atau 54 persen dari total penduduk Indonesia serta 58 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa. Sehingga, tepat jika IKN dipindahkan ke luar Jawa sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tutur Muliadi.

Dijelaskannya, pada tanggal 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusan pemerintah memindahkan ibu kota Negara ke Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian Kabupaten PPU dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara. Penentuan wilayah tersebut, merupakan hasil kajian yang telah dilakukan sejak tahun 2016.

Menurutnya, setidaknya terdapat lima pertimbangan yang disebutkan Presiden terkait pemilihan dua wilayah tersebut sebagai ibu kota Negara baru. Pertama, resiko bencana seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi maupun tanah longsor di wilayah ini jauh lebih minim dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

Pertimbangan lain, yakni lokasinya yang berada ditengah-tengah wilayah Indonesia, sehingga dianggap ideal sebagai Ibu Kota Negara. Selain itu lokasi Kabupaten PPU dan Kutai Kartanegara berdekatan dengan wilayah perkotaan yang berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

Kaltim juga  dinilai memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. Dimana, Kota Balikpapan memiliki Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan panjang landasan pacu 2.500 meter, yang telah melayani rute penerbangan domestik maupun internasional, misalnya Singapura dan Bandar seri Begawan dan sebagainya.

“Pertimbangan-pertimbangan tersebut, tentunya merupakan bukti kesiapan Provinsi Kalimantan Timur dari aspek infrastruktur yang ada di daerah, sehingga layak menjadi Ibu Kota Negara baru Republik Indonesia,” imbuhnya.*(adv)

Pos terkait