Ketua Komisi III: Warga Balikpapan Barat Butuh Sambungan Air, Bukan Alat Penjernihnya

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Mubazir. Begitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menilai proyek pengadaan alat nano bubble di sejumlah instalasi pengolahan air minum Perumda Tirta Manuntung (PDAM) Kota Balikpapan.

Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadri mengungkapkan, bahwa proyek pengadaan alat nano bubble yang bertujuan untuk meningkat kualitas air bersih tidak terlalu bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di wilayah Balikpapan Barat, lantaran selama ini warga Balikpapan Barat lebih sering mengalami air kran di rumah mereka tak mengalir berhari-hari.

Bacaan Lainnya

Karena kata Alwi, masih banyak kawasan pemukiman warga khususnya di Balikpapan Barat yang berada di kawasan tinggi sehingga air lebih kerap mengalir pada malam hari, bahkan di beberapa wilayah seperti di kawasan Gunung Bugis tidak mengalir hingga enam bulan, terakhir ini.

“Yang jelas ini baru pertama kali diadakan di Balikpapan. Cukup mengherankan, sebab kebutuhan masyarakat di Dapil saya di Balikpapan Barat itu sambungan air. Kenapa malah dibelikan nano bubble,” katanya kepada wartawan, Selasa, 21 September 2021.

Alwi menyebutkan, di Balikpapan Barat yang merupakan dapil dirinya, pemasangan sambungan air masih di bawah 70 persen. Berarti, masih cukup banyak warga yang tidak terlayani sambungan air dari PDAM, terutama kawasan yang tergolong daerah tinggi seperti di Gunung Bugis, Gunung Meriam dan beberapa tempat lainnya.

Jadi, tambah Alwi, kebutuhan warga itu sambungan air. Namun PDAM selalu beralasan tekanan di sana (Balikpapan Barat) kurang. “Kalau tekanan kurang, mestinya apa yang harus diadakan PDAM. Mungkin sumur atau pasokan air, ini yang seharusnya dilakukan oleh PDAM untuk warga di Balikpapan Barat,” imbuh dia.

Sehingga Alwi menilai, pembelian alat nano bubble yang menghabiskan anggaran hingga Rp 3 miliar dinilai tergolong mubazir. Meski di dapil dirinya tersebut, juga sudah terpasang alat nano bubble tersebut.

“Bukan alat nano bubble yang dibutuhkan warga Balikpapan Barat, tetapi sambungan air bersihnya, itu yang diinginkan, sekali lagi bukan alat penjernih air,” tegas dia.*

Wartawan: Ariel S

Pos terkait