Rendi Ismail, Pilar Utama KNPI Ada di OKP

Rendi Susiswa Ismail.

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Konstitusi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menegaskan, pilar utama KNPI ada di organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP). Hal ini ditegaskan kembali oleh mantan ketua KNPI Kota Balikpapan Rendi Susiswo Ismail, dalam Silaturahmi Pemuda “Merajut Soliditas Pemuda”.

Akhir-akhir ini, KNPI Balikpapan disebut-sebut ada dinamika. Munculnya dinamika tersbut, mantan ketua senior ini menanggapi serius. “Teman-teman sekalian, terakhir ini saya agak sedih ada dinamika yang kayaknya mengarah kepada penggiringan proses yang tidak sehat. Saya sudah dapat masukan,” katanya.

Bacaan Lainnya

Menurut Rendi, dalam usianya yang lebih setengah abad, harusnya duduk saja melihat anak-anak muda berkarya. “Usia saya ‘kan sudah hampir 60. Mestinya, saya sekarang duduk saja bersama Mas Muhaimin, meilihat adik-adik saya,” ujarnya.

Bahkan, sambungnya, mungkin anak-anaknya yang terlibat dalam kegiatan KNPI sebagai pengurus KNPI, sebagai kader KNPI itu mampu menunjukkan eksistensinya sekaligus jatidirinya sebagai pemuda Indonesia yang mampu, walaupun di tingkat lokal, di tingkat Balikpapan untuk menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia yang jaya, Indonesia yang besar, Indonesia yang mampu merekatkan persatuan dan kesatuan, bukan justru membelah belah.

“Terkait dengan dinamika ini, saya sampaikan kepada seseorang, sebaiknya memang konsistensi komitmen untuk tidak terbelah KNPI di Balikpapan dipertahankan, di jaga. Silakan saja di lain daerah mau terbelah belah berapapun persetan dengan itu”tegasnya yang disambut rius tepuk tangan audiens.

Rendi menuturkan, konstitusi KNPI ‘kan sudah tegas. Pilar utama KNPI ada di organisasi kemasyarakatan pemuda. Sementara, organisasi kemasyarakat pemuda jumlahnya ada 60-an. Konsolidasi saja seluruh organisasi kepemudaan ini, kemudian melakukan permufakatan atau kalau perlu kebulatan tekat, bahwa KNPI Balikapan, bahwa organisasi pemuda tidak mau di obok-obok oleh siapapun.

“Soal kemudian bagaimana nanti hirarki struktural dan sebagainya untuk sementara jangan pegang itu. Pegang saja undang-undang, karena undang-undang itu oleh negara. Sebaiknya, presentasikan saja kepada pemerintah, pada wali kota,” tandasnya.

Jadi setelah proses ini, dicontohkan, seluruh organisasi kepemudaan Balikpapan membangun komitmen bersama mengikat kebulatan tekat.

“Suksesi kepemimpinan KNPI Balikpapan ‘kan sudah berakhir, walaupun katanya ada di perpanjang, tapi yang diperpanjang saya juga tidak tahu persis legitimasinya, apakah KNPI Kaltim itu legitimit atau tidak.

Rendi menyarankan, untuk mencoba konfirmasi ke Sospol Provinsi (Kaltim) untuk mencari kebernarannya. Siapa yang diakui oleh pemerintah. Konteksnya berkaitan dengan undang-undang tentang kepemudaan yang masih sah.

Menurutnya, untuk sementara KNPI Balikpapan direprentasikan oleh keinginan kuat dari organisasi kemasyarakatan pemuda segera melakukan upaya-upaya. Misalnya, seperti organisasi masyarakat pemuda mendiklair sebuah kekuatan kepemudaan Balikpapan.

Pertama, contoh Rendi, misanya “Majelis Penyelamat Balikpapan”. Kedua. “Majelis Penyelamat Balikpapan” merekomendasikan, KNPI Balikpapan diberikan mandat apakah kepengurusan yang sudah dimisioner atau barangkali ada panitia ad hoc.

“Teman-teman organisasi masyarakat pemuda untuk membentuk panitia menyelenggarakan musyawarah daerah. Tidak ada persoalan.”

Tetapi sebelum hal ini dilakukan, saran Rendi, konsultasi dulu dengan wali kota. Konteksnya menyelamatkan pemuda Balikpapan dan KNPI Balikpapan. “Soal kemudian prosesnya seperti apa, kita tunggu nanti. KNPI Provinsi yang legitimit diakui oleh pemerintah, diakui oleh negara siapa, baru kita kiblat kesana. Sepanjang itu tidak ada, Balikpapan independen dan berkiblat kepada pemerintah kota,” kata Rendi semangat.

Sebelumnya, Rendi panjang lebar mencritakan sejarah dan dinamika serta sejarah KNPI secara keseluruhan. Menurutnya, KNPI Balikpapan sudah memainkan peran strategis dengan melahirkan sejumlah tokoh kader-kader pemuda.*

 

Pos terkait